Minggu, 23 Januari 2011

DAMAI INONESIAKU BERSAMA HABIB MUNZIR ALMUSAWA DI MASJID ATTAQWA, POMAD ,KALIBATA TENGAH JAKARTA SELATAN

qosidah new majelis rasulullah saw

KISAH ULAMA YANG BERSERAH DIRI KEPADA ALLAH DENGAN ZAKAT DAN SELALU MEMBACA RATTIB

ASSALAMMUALAIKUM WR WB
puji syukur kehadirat allah swt yg selalu mencucurkan rahmat dan keberkahan kepada kita setiap hari dan tak lupa salam salawat kepada junjungan kita sayidina almuthofa muhammad saw kepada keluarga dan sahabatnya dan insya allah nanti kita mendapat syafaatnya nanti.

sebelum pendosa ini menulis tausyiah habib munzir almusawa hari sabtu tanggal 22 januari 2011 jam 21.30 wib , saya pribadi memohon maaf atas kalau ada kesalahan dalam menulis sungguh kesalahan dr pendosa ini dan kebenaran dr allah swt.

saya (munzir) mengisahkan:
saat saya masih berlajar di tarim hadramaut , ada seorang ulama dan lembut hatinya yaitu alhabib syeh alkaff .beliau adalah seorang saudagar gula  kaya di masanya. walaupun beliau kaya beliau tetap tawadu dan selalu menrendah dan tak lupa beliau setiap ari mengeluarkan zakat untuk hartanya, dan selain itu beliau pun sering tiap pagi dan sore membaca ratib.dan beliau mengamalkan suatu zikir dr ratib alhaddad yaitu

رَضِيْنَا بِالِ رَبّا وَبِاْلِسْلَامِ دِيْنًا وَبِمُحَمّدٍنَبِيّا
“Kami rela Allah sebagai Tuhan kami, Islam sebagai agama kami, dan Muhammad sebagai Nabi kami.”

suatu hari habib syeh alkaff membeli gula dari singapura lalu ada seoarang kusir yang memberikan telegram kepada beliau , isi telegram tersebut adalah "KAPAL YANG MEMBAWA GULA ANDA TENGGELAM DI MAKAN OMBAK.
lalu habib syeh alkaff pun tersenyum mendengar berita itu dan berkata " KAPAL YANG MEMBAWA GULA2 KU TIDAK TENGGELAM, ITU KAPAL YANG TENGGELAM ADALAH KAPAL LAINNYA. dan kusir itu tertawa dan berkata "MANA MUNGKIN PAK SAYA SENDIRI SUDAH MENINJAUNYA LANGSUNG DAN BAPAK MASIH TIDAK PERCAYA , lalu habib berkata " LIAT SAJA SETELAH 2 MINGGU KAPAL YANG MEMBAWA GULA2KU MERAPAT DIPELABUHAN.
setela 2 minggu , bener apa yng di katakan habib syeh alkaff bahwa kapal yang membawa gula gulanya tidak apa apa dan tidak tenggelam semua selamat , dan kusir itu kaget dan berkata " KENAPA BISA SEPERTI INI?? APA YANG BAPAK AMALKAN?? lalu habib syeh menjawab "saya sudah mengeluarkan zakat mal saya setiap hari dan sering berzikir di sore dan pagi hari yaitu membaca ratib, makanya saya tenang dan tidak gelisah semuanya adalah punya allah swt . saya ,kamu dan semua ciptaannya ini miliknya kapanpun boleh ia ambil yang penting kita punya bekal untuk menghadapnya dan bersyukur selalu kepadanya.dan kusir itupun menangis dan kembali kejalan yang benar

SUBAHANALOH INI ADALAH KISAH YANG MEMBUAT KITA AKAN SELALU DEKAT KEPADANYA DENGAN LEBIH BANYAK BERZIKIR KEPADANYA DAN DR KISAH KISAH ULAMA YANG BERSERAH DIRI KEPADA ALLAH DENGAN ZAKAT DAN SELALU MEMBACA RATTIB  DIPERJELAS DENGAN SEDIKIT SAYA AMBIL DARI RATIBBUL HADDAD KARANGAN IZZATUL ISLAM ALIMAM ABDULLAH BIN ALWI ALHADDAD:

رَضِيْنَا بِالِ رَبّا وَبِاْلِسْلَامِ دِيْنًا وَبِمُحَمّدٍنَبِيّا (X3 )
“Kami rela Allah sebagai Tuhan kami, Islam sebagai agama kami, dan Muhammad sebagai Nabi kami.” (3 kali)
Imam Nawawi dalam kitabnya “al-Adzkar” meriwayatkan hadits dari kitab “Sunan at-Turmudzi” dari Tsauban ra bahwa Nabi saw bersabda, “Barangsiapa pada petang hari mengucapkan radhina billahi rabba wabil Islami dina wabi Muhammaddin nabiyya, niscaya Allah akan ridha kepadanya.”Abi Said al-Khurdi meriwayatkan dari Tsauban bahwa Nabi saw bersabda, “Barangsiapa mengucapkannya maka ia akan dimasukkan ke dalam surga.” Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Rasulullah saw berkata kepada Abi Said, “Wahai Abi Said, barangsiapa yang rela Allah sebagai Tuhannya, Islam sebagai agamanya dan Muhammad sebagai Nabinya, niscaya ia akan dimasukkan ke dalam surga.” Disebutkan dalam hadits lainnya bahwa Nabi saw bersabda, “Barangsiapa mengucapkan radhina billahi rabba wabil Islami dina wabiMuhammaddin nabiyya, berarti ia telah merasakan kelezatan iman.”Shahibu ratib al-Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad berkata dalam salah satu kitabnya yang berjudul “an-Nashaih ad-Diniyyah”, “Ketahuilah wahai saudara-saudaraku, barangsiapa yang rela Allah sebagai Tuhannya, hendaknya ia harus rela dengan sesuatu
yang telah ditentukan dan ditetapkan oleh-Nya, rela dengan pemberian rezeki dari-Nya, selalu dalam keadaan taat kepada-Nya, selalu mengerjakan kewajiban yang telah diwajibkan oleh-Nya, menjauhi seluruh larangan-Nya, bersabar atas segala musibah yang menimpanya yang diturunkan oleh-Nya, bersyukur atas nikmat yang diberikan kepadanya, merasa senang untuk berjumpa dengan- Nya, rela kepada-Nya, ikhlas dalam beribadah kepada-Nya, selalu bersandar kepada-Nya baik zhahir maupun batin dan tidak memohon agar terpenuhi hajatnya kecuali kepada-Nya.
Dan barangsiapa rela Islam sebagai agamanya hendaknya ia menjunjung tinggi kehormatan dan syiarnya, selalu bersungguhsungguh mengerjakan apa-apa yang telah ditetapkan oleh Islam serta berpegang teguh dan istiqamah dengan menambah ilmu dan amal, memiliki cita-cita tinggi dalam agama dan merasa takut jika hilang dari dirinya, selalu menghormati sesama saudaranya yang muslim dan tidak menyukai serta menentang terhadap siapa saja yang memusuhi agamanya. Barangsiapa rela Muhammad sebagai Nabinya hendaknya ia selalu mengikuti ajaran dan syariat Beliau, berpegang teguh pada sunah-sunahnya, menghormati hak-haknya, memperbanyak shalawat kepadanya, mencintai keluarganya, memiliki rasa kasih
sayang dan senang menasehati terhadap umatnya.”

semoga kisah nyata ini memberikan kiat semangat hidup dan selalu mendekatkan diri kepada allah dengan zikir
mohon maaf atas segala kehilafan tulisan semoga mendapatkan keberkahan amin amin ya robbi

WASSALAM WR WB


sumber: pendosa

Sabtu, 22 Januari 2011

KISAH SAHABAT HABIB MUNZIR ALMUSAWA YANG SELALU MENGAMALKAN RATIB(KUMPULAN DOA DOA SAYIDINA MUHAMMAD SAW)

ASSALAMMUALAIKUM WR WB
puji syukur kehadirat allah swt yg selalu mencucurkan rahmat dan keberkahan kepada kita setiap hari dan tak lupa salam salawat kepada junjungan kita sayidina almuthofa muhammad saw kepada keluarga dan sahabatnya dan insya allah nanti kita mendapat syafaatnya nanti.

sebelum pendosa ini menulis tausyiah habib munzir almusawa hari sabtu tanggal 22 januari 2011 jam 21.30 wib , saya pribadi memohon maaf atas kalau ada kesalahan dalam menulis sungguh kesalahan dr pendosa ini dan kebenaran dr allah swt.

saya (munzir) mengisahkan:
teman saya yang sama2 belajar dihadramaut ia sdh berkeluarga dan sama seperti saya tetapi beliau sudah mempunyai anak dan saya belum , beliau (teman saya) sering membaca ratib 2 x siang dan sore yaitu yang paling beliau perbanyak bacaan 

اَعُوْذُبِكَلِمَاتِ الِ التّامّاتِ مِنْ شَرّمَاخَلَقَ

dan suatu ketika beliau (teman saya) duduk diteras sedang membacakan ratib alhaddat ditegur tetangganya " ITU ANTUM BACAA APA ?? beliau menjawab: ratib pak,lalu tetangganya menjawab "ITU BIDAH RASULULLAH SAW TIDAK PERAH MENGAJARKAN SEPERTI ITU"  lalu beliau (teman saya) TERSENYUM DAN tetangga itu pun pergi
setelah beberapa lama lalu mereka (teman saya dan tetangganya) ketemu kembali saat dirumah sakit saat akan imunisasi anaknya , saat disuntik anaknya kejang2 dan selalu menangis  dan tetangga teman saya berkata kepada dokter " PAK ANAK SAYA BAGAIMANA?? dokter menjawab " tdk apa2 pak ini hanya reaksi . lalu tetangga teman saya pulang saat dirumah dibuka baju semuanya ternyata ada "kalajengking yng menggigit kaki anak saya berkali2 saat di suntik dan kejang2 anak saya " ujar tetangga teman saya . ternyata waktu menjemur pakaian ibunya ,pakai itu terjatuh dan msuk kala jeng king kepakai itu. anak itu meninggal dunia bebrapa saat sampai rmh dan tetangga teman saya berkata kepada teman saya" INI SDH TAKDIR DAN BIARKANLAH ALLAH SWT MENGAMBILNYA SAYA IKHLAS , lalu teman saya menjawab SAYA SEKELUARGA TURUT BERDUKA CITA PAK.


setelah bebrapa bulan lalu tetangga teman saya bersilatuhrahmi kerumah teman saya . saat di teras tetangga teman saya kaget melihat anak teman saya menggigit kalajengking dimulutnya dan berkata" YA ALLAH YA ROBBI ITU ANAKMU DIGIGIT KALAJENGKING " lalu teman saya berkata ' PAK LIHAT ANAK SAYA MALAH SENANG BERMAIN DENGAN KALAJENGKING DAN SELALU DIMULUTNYA DAN TIDAKPERNAH DIGIGITSAMPAI SEKARANG . lalu tetagga teman saya menjawab"KENAPA BISA ?? ITU HEWAN YANG MEMATIKAN. lalu teman saya menjawab" MAAF SEBELUMNYA PAK DULU BAPAK PERAH BILANG KESANA KARENA BACAAN SAYA ITU BIDAH DAN RASULLAH SAW DAN ITU YNG SAYA BACA ADALAH RATIBBUL HADDAT YAITU DOA2 RASULULLAH SAW , ITULAH YNG MEMBUAT SAYA DAN KELUARGA SELALU TERJAGA DARI MARABAHAYA DUNIA AKHIRAT.


SUBAHANALOH INI ADALAH KISAH YANG MEMBUAT KITA AKAN SELALU DEKAT KEPADANYA DENGAN LEBIH BANYAK BERZIKIR KEPADANYA DAN DR KISAH TEMAN HABIB MUNZIR ALMUSAWA DIPERJELAS DENGAN SEDKIT SAYA AMBIL DR RATIBBUL HADDAT KARANGAN IZZATUL ISLAM ALIMAM ABDULLAOH BIN ALWI ALHADDAD

اَعُوْذُبِكَلِمَاتِ الِ التّامّاتِ مِنْ شَرّمَاخَلَقَ (X3 )
“Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari segala kejahatan apa-apa yang diciptakan-Nya.” (3 kali)
Dalam kitab “al-Adzkar” karya Imam Nawawi disebutkan bahwa suatu ketika datang seorang lelaki kepada Rasulullah
saw seraya berkata, “Wahai Rasulullah, tadi malam aku tersengat kalajengking.” Kemudian Rasulullah saw berkata
kepada lelaki tersebut, “Jika engkau di waktu petang mengucapkan audzu bikalimatillahit taammati min syarri ma
khalaq maka tidak akan ada yang membahayakanmu.”
Dalam kitabnya Ibnu Sunni mengatakan, “Barangsiapa mengucapkannya sebanyak tiga kali maka tidak akan ada
sesuatu yang membahayakannya.”
At-Turmudzi meriwayatkan, “Barangsiapa mengucapkannya sebanyak tiga kali maka ia tidak akan terserang penyakit
panas pada malam itu.”
Dalam hadits disebutkan bahwa Nabi saw bersabda, “Barangsiapa mengucapkannya di waktu petang maka tidak akan
ada sesuatu yang akan membahayakannya hingga pagi hari, dan barangsiapa yang mengucapkannya di waktu pagi
hari maka tidak ada sesuatu yang akan membahayakannya hingga petang.”
Imam Nawawi dalam kitabnya “al-Adzkar” menyebutkan sebuah hadits yang diriwayatkan dalam shahih muslim, al-
Muwaththa`, at-Turmudzi dan lain-lainnya sebuah riwayat dari Khaulah binti Hakim ra. Ia berkata, “Aku mendengar
Rasulullah saw bersabda, ‘Barangsiapa singgah di suatu tempat (rumah) dan mengucapkan audzu bikalimatillahit taammati
min syarri ma khalaq maka tidak ada sesuatu yang akan membahayakannya hingga ia meninggalkan tempat (rumah) itu’.”
Hendaknya seorang ayah selalu membiasakan putra-putrinya untuk selalu membaca dzikir tersebut. Habib Hasan dan
ayah beliau shahibu ratib al-Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad selalu mengajarkan dan membiasakan anak-anak
mereka untuk selalu mengucapkan dzikir tersebut setiap malam.

semoga kisah nyata ini memberikan kiat semangat hidup dan selalu mendekatkan diri kepada allah dengan zikir
mohon maaf atas segala kehilafan tulisan semoga mendapatkan keberkahan amin amin ya robbi

WASSALAM WR WB

sumber : pendosa mengharap doa

Rabu, 19 Januari 2011

selalu membaca mauliddurroslullah saw , penyakitnya sembuh.......... SUBHANAULOH

aslm wr wb puji syukur kehadirat allah swt dan salam serta salawat kepada junjungan sayidul musthofa muhammad saw , keluarga dan sahabat


ini sebuah kisah nyata yang di paparkan oleh alhabib abdurramman bin abduloh bin abdulqodir bin ahmad balfaqih (malang) dalam tausyiah beliau:


ada di probolinggo kejadian luar biasa dan aneh ada seorang bapak di vonis oleh dokter penyakitnya tidak bisa disembuhkan .sudah g bisa apa2 beliau tetapi beliau sering mendengarkan maulid setiap malamnya sebelum tdr, lalu beliau bermimpi bertemu habib ali bin muhammad bin husein alhabsyi (pengarang maulid simtud durror),abduloh bin abdulqodir bin ahmad balfaqih (malang) dan para habib lainnya. lalu bapak itu bicara kepada habib ali bin muhammad bin husein alhabsyi (pengarang maulid simtud durror) dalam mimpinya dan berkata " BIB ANA SDH DI VONIS OLEH
DOKTER TIDAK AKAN SEMBUH, lalu habib ali bin muhammad bin husein alhabsyi (pengarang maulid simtud durror) menjawab" BACA TERUS MAULIDDURROSULLAH SAW, KARENA DOKTER ITU BUKAN TUHAN , TUHANMU ALLAH SWT DAN NABIMU SAYIDINA MUHAMMAD SAW , lalu bapak itu bangun dan berdiam diri dan apa yng disampaikan habib ali bin muhammad bin husein alhabsyi (pengarang maulid simtud durror) dikerjakan , dan setelah bebrapa bulan berjalan vonis dokter yang mengatakan bapak itu tidak bisa sembuh , ALHAMDULILAH SAMPAI SAAT INI BELIAU MASIH HIDUP DAN SETIAP HARINYA MASIH MEMBACAKAN MAULID NABI SAW

SUBHANAULOH INILAH KEBERKAHAN JUNJUNGAN KITA ALMUSTHOFA SAYIDINA MUHAMMAD SAW, semoga kisah ini dapat   kita lebih dekatkan kepada allah swt dan lebih mencintai ALMUSTHOFA SAYIDINA MUHAMMAD SAW


amin amin ya robbi


wslm wr wb




sumber : pendosa taubat

Kamis, 13 Januari 2011

KISAH AL IMAM MUHAMMAD MAULAD DAWILAH SEORANG WALI ALLAH YANG MENIKMATI MEMBACA ALQURAN

beliau al imam muhammad maulad dawilah adalah seoarang guru besar, seorang guru besar al arif billah , namanya tersohor , beliau adalah seoarang saadah dan pemuka wali allah.beliau hafal separuh dr al quran , akan tetapi jika ada orang yang membaca alquran separuh sisanya dari al quran , beliau dapat membetulkannya.beliau dapat menafsirkan alquran dari awal sampai akhir dengan begitu hebatnya tanpa melihat kitab tafsir. brliau jika membaca ayat ayat khauf,terdiam lisannya, seakan2 ada bara api dan kedua bibirnya terbakar. beliau jika membaca alquran beliau tenggelam dalam bacaannya tanpa di sadari. belum pernah bermujahadah  shalat subuh dengan wudhunya shalat isa selama sekitar 20 tahun
pernah di riwayatkan suatu ketika beliau hendak pulang ke rumahnya.sesampainya di depan rumahnya. beliau tiba 2 berhenti. lalu berkata kepada pemilik rumah, " KELUAR SEMUA YANG ADA DI RUMAH!"tak lama semua orang yang ada didalam rumahpun keluar dan menjauhi rumah tersebut , rumah tiba2 ambruk seketika dan selamatlah semua penghuninya.

putra beliau, alimam abdurrahman assegaf berkata" ayahku , muhammad bin ali pernah bercerita"PERNAH SUATU KALI AKU SAKIT ,LALU DATANG KEPADAKU 2 MALAIKAT DENGAN MEMBAWA GELAS BERISI AIR YANG WARNANYA LEBIH PUTIH DARI PADA SUSU. LALU AKU MEMINUMNYA SAMPAI HILANG DAHAGAKU.AIR ITU RASANYA LEBIH MANIS DARI MADU. LALU AKU BERTANYA KEPAD KEDUANYA,"AIR INI DARI MANA?MEREKA MENJAWAB "DARI MATA AIR SALSABIL ( MINUMAN PENGHUNI SURGA)



disarikan dari syarh al iniyah, nadzm sayidina alhabib qutub abdulloh bin alwi alhaddad ba"alawy, karya alamanah alhabib zen alhabsyi ba"alawy

sumber: pengemis ilmu

kisah para imam dan ulama terdahulu

Sungguh para imam terdahulu bukanlah seperti yang telah dikatakan oleh sebagian orang yang menganggap bahwa mereka bisanya hanya sekedar ziarah, shalawatan, atau hal-hal yang syirik yang mereka perbuat, padahal sungguh mereka adalah para imam besar dan kita tidak ada yang menyaingi mereka. Dan salah satu murid Al Imam Ahmad bin Zen Al Habsyi adalah Al Imam Abdullah bin Abdurrahman Balfaqih ‘Allamatuddunya, beliau digelari ‘Allamatuaddunya, karena disaat itu tidak ada seorangpun yang melebihi keilmuannya, beliau berkata saat mendekati ajalnya : “aku mempunyai 8 cabang ilmu yang belum sempat aku ajarkan dan 8 cabang ilmu itu hilang karena aku orang terakhir yang mengetahuinya saat ini”, mengapa demikian? karena belum ada diantara murid-muridnya yang mencapai derajat untuk bisa mempelajari 8 cabang keilmuan itu.

Salah satu kejadian ketika musim Haji di Makkah Al Mukarramah dan disaat itu tidak seperti sekarang dimana kesemuanya menjadi hal yang syirik dan bid’ah di makkah. Di zaman itu Makkah Al Mukarramah penuh dengan ulama’, para mufti dan hujjatul islam. Maka disaat ada sebuah pertanyaan yang tidak terjawab dan tidak ada yang bisa menjawab, disaat itu ada Al Imam Abdullah bin Abdurrahman Balfaqih, karena disaat itu semua memakai pakaian ihram maka tidak ketahuan kalau beliau adalah Al Imam Abdullah, maka Al Imam berkata kepada orang awam yang berada di sebelahnya untuk menjawab pertanyaan tadi setelah memberitau jawabannya kepada orang itu, maka orang awam itu berdiri dan berkata : “jawabanya adalah begini dan begini….” Maka guru mufti Makkah dan para imam besar melihatnya dan berkata : “engkau siapa dan datang dari mana?”, maka orang itu menjawab : “saya hanya orang biasa bukan seorang ulama”, mufti itu berkata : “mustahil kamu mengetahui jawabannya, karena tidak ada yang tau jawaban dari pertanyaan ini kecuali ‘Allamah Addunya Al Imam Abdullah bin Abdurrahman Balfaqih, apakah engkau murid beliau atau kenal dengan beliau?”, orang awam menjawab : “tidak, aku bukan muridnya dan tidak pula kenal dengannya”, mufti Makkah kembali bertanya : “terus kamu tau dari mana jawaban itu?”, ia menjawab : “dari orang yang disebelahku ini” dan ternyata beliau adalah Al Imam Abdullah bin Abdurrahman Balfaqih.

Mufti Makkah berseru : “Allahu Akbar...!, Wahai Al Imam majulah kedepan jangan duduk di belakang”, lantas beliau kedepan dan mufti Makkah berkata : “Mohon ajarkan kami ilmu tafsir”, maka Al Imam berkata : “mengajarkan kalian ilmu tafsir?! berapa lama aku harus disini, sedangkan aku hanya akan duduk beberapa hari saja disini untuk haji?!”, maka mufti Makkah menjawab : “sebisanya saja wahai Al Imam”, lantas Al Imam bertanya : “Aku mulai dari tafsir awal surat atau bagaimana?”, mufti Makkah menjawab : “dari awal surat wahai Al Imam”, maka Al Imam duduk dan mulai mensyarahkan huruf “baa” dari ayat pertama di surat Al Fatihah بسم الله الرحمن الرحيم syarah huruf “baa” belum selesai syarah penjelasannya hingga belasan kali majelis hingga berakhir masa haji dan beliau pulang ke Hadramaut penjelasan huruf “Baa” dari huruf pertama di alqur’an itu belum selesai, demikian keluasan ilmu ulama’ terdahulu.
Dan di dalam ma’rifah dan haqiqah pun mereka adalah lautan dan samudera makrifatullah subhanahu wata’ala, warisan dari sayyidatuna Fathimah Az Zahra’ Ra belahan jiwa rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan juga dari Pintu ilmu sayyidina Ali bin Abi Thalib kw, begitu juga khulafa’urrasyidin, kaum muhajirin dan anshar, rahasia keluhuran itu terwariskan dari zaman ke zaman dan walaupun kita sangat jauh dari masa mereka namun rantai keguruan masih terurai ke hadapan kita untuk menyambung sanad keguruan kita kepada baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, maka kita berpegang kepada guru kita yang mempunyai sanad kepada guru-gurunya hingga kita sampai kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Demikian pula Al Imam Al Bukhari yang tadi telah kita baca hadits shahihnya, dimana beliau adalah seorang yang ahli khusyu’ yang ketika berumur 10 tahun beliau telah hafal Al qur’an, dan ketika berusia 12 tahun beliau telah hafal 200.000 hadits shahih, dan ketika berumur 20 tahun beliau telah hafal 600.000 hadits, dan beliau terus berusaha mendalami ilmunya. Diriwayatkan dalam kita Siyar a’laamu nubala dan Tadzkiratul huffadh, bahwa ketika Al Imam Bukhari datang kepada Al Imam Muhammad bin Salam seorang Hujjatul islam dan muhaddits, maka Al Imam Muhammad bin Salam berkata : “jika si bocah ini berada disini maka aku terbata-bata dalam membaca hadits dan sanadnya karena dia adalah ahli hadits lebih dari aku” dan ketika Al Imam Al Bukhari pergi berkatalah Al Imam Muhammad bin Salam : “maukah kalian tahu seorang anak yang hafal lebih dari 70.000 matan hadits beserta sanadnya?, dialah Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Bardizbah Al Bukhari”, maka ia pun dikejar oleh tamunya dan bertanya : “wahai bocah, betulkah kamu hafal 70.000 hadits beserta sanadnya?”, Al Imam Bukhari menjawab : “iya betul, bahkan lebih dari itu, engkau bisa tanya matan haditsnya dan perawinya maka akan kusebutkan pula tanggal, bulan, dan tahun lahirnya dan wafatnya, dimana tempat tinggalnya beserta guru-gurunya, sejarah hidupnya, maka akan aku sebutkan semuanya satu persatu periwayat demi periwayat dengan secara terperinci hingga sampai kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam”, beliau telah hafal lebih dari 70.000 hadits saat masih bocah, demikianlah Al Imam Bukhari Ar (Ar= Alaihi Rahmatullah/semoga baginya limpahan Rahmat Allah swt).

Oleh sebab itu para muhadditsin lainnya telah menganggap Al Imam Al Bukhari sebagai sayyid al muhadditsin (Raja para ahli hadits), dan beliau adalah orang yang sangat cinta kepada sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, dan sangat bersih dari segala maksiat, beliau tidak mau menyakiti perasaan orang lain dan tidak pula mau menertawakan kebodohan orang lain.

Suatu hari saat beliau membacakan hadits beserta sanadnya, maka ada satu orang yang sangat takjub dengan beliau karena hebatnya dalam menyampaikan hadits beserta sanadnya, maka beliau tertawa dalam hatinya (bukan tertawa secara dhohir, tapi hanya dalam hati) melihat ketakjuban orang itu terhadap beliau.
Setelah selesai ceramah Al Imam mencari orang tersebut dan barulah ketemu keesokan harinya kemudian beliau meminta maaf dan memohon ridha karena beliau telah menertawakannya dalam hati.
Beliau jenius, ketika membaca atau mendengar sekali saja maka beliau akan langsung hafal. Suatu ketika beliau diuji disuatu wilayah, berkumpullah para muhadditsin , maka 100 hadits disebutkan dengan sanad yang diacak-acak atau dibolak balik sehingga menjadi kacau, maka ketika Al Imam Al Bukhari disebutkan sebuah hadits kemudian beliau ditanya : “taukah engkau hadits itu?”, maka Al Imam bekata : “tidak, aku tidak mengetahui sanadnya”, kemudian disebutkan lagi hadits yang kedua dengan perawi yang diacak-acak pula, lalu ditanyakan kepada Al Imam : “taukah engkau hadits ini?”, beliau menjawab : “tidak, aku tidak tau”, sampai pada hadits yang ke 100 beliau tetap mengatakan tidak tahu, maka beliau pun ditertawakan.

Kemudian Al Imam Al Bukhari berdiri dan berkata : “maaf, hadits tadi yang telah engkau sebutkan semua sanadnya salah, yang benar adalah sanadnya dari fulan dari fulan ( kemudian Al Imam Al Bukhari menyebutkan semua perawinya hingga sampai kepada rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam)”, begitu seterusnya hingga hadits yang ke 100.
Ia hafal riwayat sanad hadits yg diacak acak itu walau hanya sekali mendengarnya, lalu mengulanginya, dan lalu menyampaikan yg benar, Maka orang-orang pun mengakuinya bahwa dia adalah Raja ahli hadits.
Beliau sangat mencintai rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sehingga beliau menulis 70.000 lebih hadits shahih Al Bukhari yang ia hafal di raudhatussyarif yaitu tempat diantara makam dan mimbar rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, untuk bertabarruk dengan dekatnya beliau dengan makam sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Setelah beliau wafat, disuatu wilayah terjadi panas yang terus menerus dan tidak turun hujan, maka para muridnya dan para imam yang lainnya berdatangan ke makam Al Imam Al Bukhari kemudian berdoa di makam beliau dan bertawassul kepada beliau maka turunlah hujan yang sangat deras selama 7 hari 7 malam karena keberkahan cinta Allah kepada Al Imam Al Bukhari walaupun beliau telah wafat jasadnya namun ruhnya tetap hidup, sebagaimana para syuhada’ telah difirmankan oleh Allah dalam Al qur’an :
وَلاَ تَقُوْلُوْا لِمَنْ يُقْتَلُ فِيْ سَبيْلِ اللهِ أَمْوَاتٌ بَلْ أَحْيَاءٌ وَ لَكِنْ لاَّ تَشْعُرُوْنَ
( البقرة : 154 )
“Dan janganlah kamu katakan ter­hadap orang yang terbunuh di jalan Allah bahwa mereka mati. Bahkan mereka hidup, akan tetapi kalian tidak merasakan.” ( QS. Al Baqarah : 154 )
Jika demikian rahasia keluhuran para syuhada’ maka terlebih lagi mereka para shalihin. Dimana Allah subhanahu wata’ala telah berfirman :
إِنَّمَا وَلِيُّكُمُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَالَّذِينَ آمَنُوا الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ رَاكِعُونَ
(المائدة : 155)
“Sesungguhnya penolong kalian hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah).” ( QS. AL Maidah : 155 )
Maksudnya bukan berarti ada tuhan kedua, ketiga, namun rahasia kekuatan dan kemenangan Allah wariskan kepada sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, kemudian rasulullah mewariskan kepada para shalihin dan para ulama’. Sebagaimana sabda rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam :
 أُعْطِيْتُ مَفَاتِيْحَ اْلكَلِمِ وَنُصِرْتُ بِالرُّعْبِ وَبْيَنمَا أَناَ نَائِمٌ اَلْباَرِحَةَ إِذْ أُتِيْتُ بِمَفَاتِيْحِ خَزَائِنِ اْلأَرْضِ حَتَّى وُضِعَتْ فِيْ يَدِيْ، قَالَ أَبُوْ هُرَيْرَةَ فَذَهَبَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ وَأَنْتُمْ تَنْتَثِلُوْنَهَا.
"Aku telah diberi kunci-kunci pembuka semua kalimat (Al Qur'an) dan aku diberi pertolongan dengan gentarnya musuh, dan ketika aku tidur semalam, aku diberi seluruh kunci-kunci perbendaharaan bumi hingga ditaruhkan ditanganku". Berkata Abu Hurairah ra: "Setelah Rasulullah saw wafat maka kalian yang mendapatkannya dan memunculkannya".
Dan setelah rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam wafat, maka ummatnya lah yang mewarisinya, itulah rahasia kesuksesan dunia dan akhirah.