Rabu, 24 November 2010

Kisah kisah para pencinta sayidina muhammad saw

1.diriwayatkan yang singggah, di zaman rasulullah saw ada seorang wanita dari bani dinar yag ditinggal keluarganya semua  berperang . Setelah  peperangan selesai ada yang memberikan kabar seorang pemuda lalu pemuda itu berkata” WAHAI IBU SUAMIMU MATI DALAM PEPERANGAN “.lalu ibu menjawab “BAGAIMANA KABARNYA RASULULLAH SAW?”.terus pemuda itu pergi. Lalu ada pemuda kedua datang kepada ibu itu dan berkata” WAHAI IBU ANAKMU  MATI DALAM PEPERANGAN “.lalu ibu menjawab “BAGAIMANA KABARNYA RASULULLAH SAW?”. ?”. terus pemuda itu pergi. Lalu ada pemuda ketiga datang kepada ibu itu dan berkata” WAHAI IBU,BAPAKMU  MATI DALAM PEPERANGAN “.lalu ibu menjawab “BAGAIMANA KABARNYA RASULULLAH SAW?”. terus pemuda itu pergi. Lalu ada pemuda keempat datang kepada ibu itu dan berkata” WAHAI IBU   MATI DALAM PEPERANGAN “.lalu ibu menjawab “BAGAIMANA KABARNYA RASULULLAH SAW?”.lalu pemuda itu berkata” RASULULLAH SAW DALAM KEADAAN SEHAT DAN MASIH HIDUP, lalu ibu itupun senang dan bergembira dan ia mendatangi rasulullah saw dan berkata”WAHAI RASULULLAH SAW SEMUA MUSIBAH YANG KUALAMI ATAS KEMATIAN KELUARGA ITU KECIL, TETAPI KALAU ENGKAU YANG MATI DALAM PEPERANGAN, ITU ADALAH MUSIBAH YANG SANGAT BESAR YANG KUDIBERIKAN OLEH ALLAH SWT YANG DI BERIKAN KEPADAKU KARENA AKU SANGAT MENCINTAIMU MELEBIHI KELUARGAKU SENDIRI. Lalu RASULULLAH SAW menangis dan berdoa untuk ibu itu.

2.diriwayatkan di shahih muslim bahwa ketika wafatnya sayidina muhammad saw, ada seorang pemuda yang menangis dan berkata kepada para sahabatnya rasulullah saw ‘WAHAI PARA SAHABATNYA SAYIDINA MUHAMMAD SAW, SAYIDINA MUHAMMAD SUDAH TIADA , TIADA LAGI PULA MATA INI UNTUK MEMANDANG SELAIN WAJAHNYA SAYIDINA MUHAMMAD SAW.lalu ia pun menangis terus dan ia berdoa kepada allah swt ‘YA ROBBI BUTAKAN MATAKU INI YA ROBBI SUNGGUH TIADA PEMANDANGAN PALING INDAH DAN NIKMAT MELIHAT WAJAHNYA SAYIDINA MUHAMMAD SAW DAN PERLIHATKAN MATAKU INI NANTI DI AKHIRAT UNTUK MEMANDANG WAJAHNYA SAYIDINA MUHAMMAD SAW.lalu ALLAH SWT PUN mengabulkan doanya dan langsung mata pemuda itu buta, dan para sahabat menjenguk pemuda itu dan salah satu sahabat bertanya” MENGAPA KAU MEMINTA DI BUTAKAN MATAMU OALEH ALLAH SWT? Lalu pemuda itu menjawab” KENIKMATAN DAN KEINDAHAN YANG PALING INDAH YAITU MEMANDANG WAJAHNYA SAYIDINA MUHAMMAD SAW.

3. diriwayatkan yang singgah  suatu malam sayidina umar Ra berjalan di malam hari melihat para penduduknya, memang itu sdh menjadi kebiasaan sayidina umar berjalan di malam hari untuk mencari penduduk miskin dan belum makan , ketika sayidina umar lewat di depan rumah wanita tua,ia pun mendengar wanita itu menagis dan berkata dalam doanya “ YA ALLAH YA ROBBI KAU SUDAH AMBIL KELUARGA KU DAN SEMUA HARTAKU ,TAPI JANGAN KAU PISAHKAN KU DI DUNIA DAN DIAKHIRAT DENGAN SAYIDINA MUHAMMAD SAW KARENA KU SANGAT MENCINTAI SAYIDINA MUHAMMAD SAW” lalu tiba tiba sayidina umar RA terjatuh mendengar perkataan wanita tua itu.
4.kisah seseorang jammah majelis taklim zikir dan salawat didalam mimpi , beliau bertanya kepada rasulullah saw dan rasulullah saw menjawab
 
Wahai Rasul,apakah kau menjawab salam kami yang berada di majelis? Maka Rasul saw menjawab "Alaikum syauqi warohmati...atas kalian cintaku dan kerinduanku wahai ahlul majelis...syauqi warohmati alaikum yaa ahlal jaasah...rahmatku,kasih saya...ngku dan rinduku atas kalian wahai yg hadir di majelis...lantas hamba Allah itu bertanya lagi...wahai Rasul apakah mereka itu semua akan kau janjikan berkumpul denganmu kelak di telaga haudh? Maka Rasul berkata "kujanjikan mereka akan berkumpul di telaga Haudh ku kelak,aku sudah rindu dengan mereka

Jumat, 19 November 2010

PERJALANAN ANA KE KOTA MALANG ( KOTA PARA WALI YA ALLAH DAN AHLUL BAIT RASULULLAH SAW YANG TERSEMBUNYI)

assalam mualaikum wr wb
puji syukur kehadirat allah swt dan tak lupa pula kepada junjungan kita dan contoh tauladan kehidupan kita kanjeng  sayidina muhammad saw keluarga dan sahabatnya dan mendapatkan safaatnya di akhirat kelak nanti amin ya robbal alamin.
Ana alfaqir hanya ingin berbagi cerita dan berbagi pengalaman yg ana  selama di malang beberapa jam mohon maaf kalau ada kesalahan penulisan
Kamis tanggal 11/10/10 jam 09.00 wib berangkat naik kereta bogowonto jurusan pasar senen – kutoarjo, sebelum ke malang . saat di dalam kereta ada bertegur sapa dengan penumpang yg lain yaitu nama beliau endy pamungkas ada salah satu perkataan nya yg ana simpan yaitu “ ANA PALING SENENG DAN SUKA BANGET MAULID TAHLIL DLL YANG ORANG TUA ANA DULU LAKUKAN, BIAR PARA WAHABOR (WAHABI) PADA TOBAT .APAKAH KITA SALAH MENCINTAI RASULULLAH SAW MELEBIHI APA YG KITA PUNYA?? BIARPUN ANA ORANG SENI ANA PALING SUKA WAYANG SUKET KARENA MENGAMBARKAN SESEORANG YANG MENCINTAI RASULULLAH SAW DENGAN SALAWAT  dan ana pun tersenyum perkataan beliau. Beliau orangnya sederhana dan mudah tersenyum dan tidak bermewah mewahan, sungguh  orang seperti beliau yang selalu merendah dan tawadhu.
tepat pukul jam 8.30 wib kereta berhenti di st kota baru malang dan ana di jemput gus fudholi hamzah (http://www.facebook.com/profile.php?id=100000367630537&ref=ts#!/profile.php?id=100000367630537&v=wall) lalu bertemu gus syafii (http://www.facebook.com/profile.php?id=100000367630537&ref=ts#!/pecinta.sayyidina.muhammad) di luar stasiun kota baru malang  setelah itu bersama ana dan gus fudholi dan gus syafii kerumah gus syafii dikota lama malang
 setelah  di rumah  gus syafii  ana menunggu gus choiron (http://www.facebook.com/profile.php?id=100000367630537&ref=ts#!/profile.php?id=100000163946610 )  karena beliau ke puskesmas mengantar berobat istrinya yang sakit, dan ana berikan dvd  tablik akbar majelis rasulullah saw dan nurul musthofa ke pada  gus syafii sambil menunggu gus choiron ana cerita masalah ana sedkit ( bisa dilihat di http://www.facebook.com/note.php?note_id=368192866906) , dan gus choiron datang selanjutnya gus choiron berkata: “alhamdulilah sampai juga antum sungguh sudah ana tunggu tunggu “ setelah itu ana berikan dvd maulid di monas tablik akbar nurul musthofa, beliau berkata “ ALHAMDULILAH INI YANG KURINDUKAN GURUKU INI TAK LAMA SUDAH TAK BERJUMPA JUA DAN AKHIRNYA DAPAT MELIHAT BELIAU WALAUPUN HANYA DI VIDEO MANTAPPPP DAN  SING PENTING BAROKAH  HABIB DAN PORO KYAI” ana pun tersenyum. Setelah itu ana makan siang bersama beliau beliau setelah itu salat berjammah di masjid dan di dekat masjid ada rumah seorang habib dan ana berkata kepada gus syafii “ disini  ada seorang habib gus? Lalu gus syafii menjawab “ iya banyak tapi ada yang syiah dan aswaja” tapi disini toleransi agamanya kuat sekali jadi perbedaan itu seakan akan hilang”.
Selama di perjalanan ana telepon ustad aditya pratomono ( ustad monas                                          ( http://www.facebook.com/adiet.luaks.community )) di jakarta dan ia tidak  ikut majelis  malam minggu ini karena hujan dan  ana dpt sms dr temen yg ikut majelis rasulullah saw di jakarta katanya” habib munzir malam minggu hujan2, beliau turun dari panggung  dan ikut hujan2 dengan jammah dan alhamdulilah akhirnya hujannya reda”.  Sebelum pulang ke rumah gus syafii ana mampir kerumah gus choiron ,beliau santap makan malam di sana dengan rawon sekitar pukul 00.34 Wib dan di lajutkan salat isa berjammah di masjid gus choiron dan ana di berikan kenangan kalender  ponpes yg didirikan oleh habib ahmad jamal ba”agil dan foto beliau , beliau adalah pendiri MAJELIS TAKLIM ARRIDWAN daerah batu malang  setiap 1 bulan sekali itu langsung almusnid alhafidz alhabib umar bin salim bin hafidz yang menyuruh beliau membuat majelis di daerah malang setelah beliauselesai belajar di sana .lalu gus choiron berkata” beliau guruku habib ahmad jammal ba”agil (http://www.facebook.com/profile.php?id=100000580208864)  itu teman
habib munzir almusawa di hadraumaut  , waktu habib munzir ke jakarta beliau baru masuk ke darrul musthofa ponpes almusnid alhafdiz alhabib umar bin salim bin hafidz  dan sempat bertemu disana
Kemudian ana pulang kerumah gus syafii dan ana tidur di kamar gus syafii, dalam ana tidur bermimpi bertemu seorang ulama beliau senyum menatap ana. Dan tiba2 ana bangun dan salat subuh lalu ana berfikir siapakah ulama tersebut yang senyum kepadaku??  Ana termenung dan berfikir
Lalu gus syafii memanggil untuk sarapan pagi.setelah itu dilanjutkan ziarah kemakam alqutub almuhadist almusnid alhafidz alimam alhabib abdulloh bin abdulqodir balfaqih di pemakaman kasim bersama gus syafii,gus fadholi, gus choiron dan gus muhammad amir, sewaktu ana ziarah dan membacakan salam kepada shohibul makam , ana mencium wangi yg paling wangi yg ana pernah cium , dan lagi membaca surat yasin, ana mencium wangi yg sama, terus waktu membacakan doa ana mencium wangi tersebut lagi. setelah selesai ziarah ana berbingcang sedikit dalam bahasa jawa” GUS MAMBU WANGI RA GUS WAKTU ZIARAH?? Lalu mereka menjawab “ ORA ONO KO BIASA WAE”, lalu ana berfikir apakah shohibul makam hadir ???  huwaulohhualam bissawab

Selelah itu kami bersama2 bersilatuhrahmi ketempat gus muhammad amir (http://www.facebook.com/profile.php?id=100000046961314&ref=ts#!/muhammad.a.choiruddin ) dan diteruskan kerumah gus fudholi dan
lgsng ke rumah gus tri aji ( http://www.facebook.com/profile.php?id=100000046961314&ref=ts ) setalh itu salat zuhur berjammah dan melihat acara istiqosah di tv one bersama para tokoh masyarakat dan majelis rasulullah saw, setelah pukul 15.00 wib ana pamitan ke pada tri aji untuk pulang ke jakarta, lalu kerumah gus syafii untuk siap 2 dan ana dan diantar ke stasiun bersama gus syafii, gus fudholi dan gus choiron , dan salah satu diantara mereka “ KAMI TUNGGU DI MALANG KEMABALI WAHAI PENCINTA SAYIDINA MUHAMMAD SAW, AJA TEMAN YG LAIN MELIHAT KOTA HABIB INI YANG TAK TERLALU DI EKSPOS MEDIA , KAMI SIAP MENANTI KE DATANG ANTUM KEMBALI.”
alhamdulilah ini adalah perjalanan ana selama di malang semoga dapat  bermanfaatnamin.ana mohon saran dari teman teman.sekian dari ana mohon maaf kalau ada kata kata yang kurang berkenan
wasallam mualaikum wr wb

Senin, 15 November 2010

HABIB MUNZIR ALMUSAWA PUNYA CERITA TERSENDIRI TENTANG DIRI BELIAU

saya ( habib munzir almusawa ) adalah seorang anak yg sangat dimanja oleh ayah saya, ayah saya selalu memanjakan saya lebih dari anaknya yg lain, namun dimasa baligh, justru saya yg putus sekolah, semua kakak saya wisuda, ayah bunda saya bangga pada mereka, dan kecewa pada saya, karena saya malas sekolah, saya lebih senang hadir majelis maulid Almarhum Al Arif billah Alhabib Umar bin Hud Alalttas, dan Majelis taklim kamis sore di empang bogor, masa itu yg mengajar adalah Al Marhum Al Allamah Alhabib Husein bin Abdullah bin Muhsin Alattas dg kajian Fathul Baari.

sisa hari hari saya adalah bershalawat 1000 siang 1000 malam, zikir beribu kali, dan puasa nabi daud as, dan shalat malam berjam jam, saya pengangguran, dan sangat membuat ayah bunda malu.

ayah saya 10 tahun belajar dan tinggal di Makkah, guru beliau adalah Almarhum Al Allamah Alhabib Alwi Al Malikiy, ayah dari Al Marhum Al Allamah Assayyid Muhammad bin Alwi Al Malikiy, ayah saya juga sekolah di Amerika serikat, dan mengambil gelar sarjana di New york university.

almarhum ayah sangat malu, beliau mumpuni dalam agama dan mumpuni dalam kesuksesan dunia, beliau berkata pada saya : kau ini mau jadi apa?, jika mau agama maka belajarlah dan tuntutlah ilmu sampai keluar negeri, jika ingin mendalami ilmu dunia maka tuntutlah sampai keluar negeri, namun saranku tuntutlah ilmu agama, aku sudah mendalami keduanya, dan aku tak menemukan keberuntungan apa apa dari kebanggaan orang yg sangat menyanjung negeri barat, walau aku sudah lulusan New York University, tetap aku tidak bisa sukses di dunia kecuali dg kelicikan, saling sikut dalam kerakusan jabatan, dan aku menghindari itu.

maka ayahanda almarhum hidup dalam kesederhanaan di cipanas, cianjur, Puncak. Jawa barat, beliau lebih senang menyendiri dari ibukota, membesarkan anak anaknya, mengajari anak2nya mengaji, ratib, dan shalat berjamaah.

namun saya sangat mengecewakan ayah bunda karena boleh dikatakan : dunia tidak akhiratpun tidak.

namun saya sangat mencintai Rasul saw, menangis merindukan Rasul saw, dan sering dikunjungi Rasul saw dalam mimpi, Rasul saw selalu menghibur saya jika saya sedih, suatu waktu saya mimpi bersimpuh dan memeluk lutut beliau saw, dan berkata wahai Rasulullah saw aku rindu padamu, jangan tinggalkan aku lagi, butakan mataku ini asal bisa jumpa dg mu.., ataukan matikan aku sekarang, aku tersiksa di dunia ini,,, Rasul saw menepuk bahu saya dan berkata : munzir, tenanglah, sebelum usiamu mencapai 40 tahun kau sudah jumpa dg ku..,
maka saya terbangun..

akhirnya karena ayah pensiun, maka ibunda membangun losmen kecil didepan rumah berupa 5 kamar saja, disewakan pada orang yg baik baik, untuk biaya nafkah, dan saya adalah pelayan losmen ibunda saya.

setiap malam saya jarang tidur, duduk termenung dikursi penerimaan tamu yg cuma meja kecil dan kursi kecil mirip pos satpam, sambil menanti tamu, sambil tafakkur, merenung, melamun, berdzikir, menangis dan shalat malam demikian malam malam saya lewati,

siang hari saya puasa nabi daud as, dan terus dilanda sakit asma yg parah, maka itu semakin membuat ayah bunda kecewa, berkata ibunda saya : kalau kata orang, jika banyak anak, mesti ada satu yg gagal, ibu tak mau percaya pada ucapan itu, tapi apakah ucapan itu kebenaran?.

saya terus menjadi pelayan di losmen itu, menerima tamu, memasang seprei, menyapu kamar, membersihkan toilet, membawakan makanan dan minuman pesanan tamu, berupa teh, kopi, air putih, atau nasi goreng buatan ibunda jika dipesan tamu.

sampai semua kakak saya lulus sarjana, saya kemudian tergugah untuk mondok, maka saya pesantren di Hb Umar bin Abdurrahman Assegaf di Bukit duri jakarta selatan, namun hanya dua bulan saja, saya tidak betah dan sakit sakitan karena asma terus kambuh, maka saya pulang.

ayah makin malu, bunda makin sedih, lalu saya prifat saja kursus bahasa arab di kursus bahasa arab assalafi, pimpinan Almarhum Hb Bagir Alattas, ayahanda dari hb Hud alattas yg kini sering hadir di majelis kita di almunawar.

saya harus pulang pergi jakarta cipanas yg saat itu ditempuh dalam 2-3 jam, dg ongkos sendiri, demikian setiap dua kali seminggu, ongkos itu ya dari losmen tsb.

saya selalu hadir maulid di almarhum Al Arif Billah Alhabib Umar bin Hud alattas yg saat itu di cipayung, jika tak ada ongkos maka saya numpang truk dan sering hujan hujanan pula.

sering saya datang ke maulid beliau malam jumat dalam keadaan basah kuyup, dan saya diusir oleh pembantu dirumah beliau, karena karpet tebal dan mahal itu sangat bersih, tak pantas saya yg kotor dan basah menginjaknya, saya terpaksa berdiri saja berteduh dibawah pohon sampai hujan berhenti dan tamu tamu berdatangan, maka saya duduk dil;uar teras saja karena baju basah dan takut dihardik sang penjaga.

saya sering pula ziarah ke luar batang, makam Al Habib husein bin Abubakar Alaydrus, suatu kali saya datang lupa membawa peci, karena datang langsung dari cipanas, maka saya berkata dalam hati, wahai Allah, aku datang sebagai tamu seorang wali Mu, tak beradab jika aku masuk ziarah tanpa peci, tapi uangku pas pasan, dan aku lapar, kalau aku beli peci maka aku tak makan dan ongkos pulangku kurang..,

maka saya memutuskan beli peci berwarna hijau, karena itu yg termurah saat itu di emperan penjual peci, saya membelinya dan masuk berziarah, sambil membaca yaasin utk dihadiahkan pada almarhum, saya menangisi kehidupan saya yg penuh ketidak tentuan, mengecewakan orang tua, dan selalu lari dari sanak kerabat, karena selalu dicemooh, mereka berkata : kakak2mu semua sukses, ayahmu lulusan makkah dan pula new york university, koq anaknya centeng losmen..

maka saya mulai menghindari kerabat, saat lebaranpun saya jarang berani datang, karena akan terus diteror dan dicemooh.

walhasil dalam tangis itu saya juga berkata dalam hati, wahai wali Allah, aku tamumu, aku membeli peci untuk beradab padamu, hamba yg shalih disisi Allah, pastilah kau dermawan dan memuliakan tamu, aku lapar dan tak cukup ongkos pulang..,

lalu dalam saya merenung, datanglah rombongan teman teman saya yg pesantren di Hb Umar bin Abdurrahman Assegaf dg satu mobil, mereka senang jumpa saya, sayapun ditraktir makan, saya langsung teringat ini berkah saya beradab di makam wali Allah..

lalu saya ditanya dg siapa dan mau kemana, saya katakan saya sendiri dan mau pulang ke kerabat ibu saya saja di pasar sawo, kb Nanas Jaksel, mereka berkata : ayo bareng saja, kita antar sampai kebon nanas, maka sayapun semakin bersyukur pada Allah, karena memang ongkos saya tak akan cukup jika pulang ke cipanas, saya sampai larut malam di kediaman bibi dari Ibu saya, di ps sawo kebon nanas, lalu esoknya saya diberi uang cukup untuk pulang, sayapun pulang ke cipanas..

tak lama saya berdoa, wahai Allah, pertemukan saya dg guru dari orang yg paling dicintai Rasul saw, maka tak lama saya masuk pesantren Al Habib Hamid Nagib bin Syeikh Abubakar di Bekasi timur, dan setiap saat mahal qiyam maulid saya menangis dan berdoa pada Allah untuk rindu pada Rasul saw, dan dipertemukan dg guru yg paling dicintai Rasul saw, dalam beberapa bulan saja datanglah Guru Mulia Al Musnid Al Allamah Al Habib Umar bin Hafidh ke pondok itu, kunjungan pertama beliau yaitu pd 1994.

selepas beliau menyampaikan ceramah, beliau melirik saya dg tajam.., saya hanya menangis memandangi wajah sejuk itu.., lalu saat beliau sudah naik ke mobil bersama almarhum Alhabib Umar maula khela, maka Guru Mulia memanggil Hb Nagib Bin Syeikh Abubakar, Guru mulia berkata bahwa beliau ingin saya dikirim ke Tarim Hadramaut yaman untuk belajar dan menjadi murid beliau,

Guru saya hb Nagib bin syeikh abubakar mengatakan saya sangat belum siap, belum bisa bahasa arab, murid baru dan belum tahu apa apa, mungkin beliau salah pilih..?, maka guru mulia menunjuk saya, itu.. anak muda yg pakai peci hijau itu..!, itu yg saya inginkan.., maka Guru saya hb Nagib memanggil saya utk jumpa beliau, lalu guru mulia bertanya dari dalam mobil yg pintunya masih terbuka : siapa namamu?, dalam bahasa arab tentunya, saya tak bisa menjawab karena tak faham, maka guru saya hb Nagib menjawab : kau ditanya siapa namamu..!, maka saya jawab nama saya, lalu guru mulia tersenyum..

keesokan harinya saya jumpa lagi dg guru mulia di kediaman Almarhum Hb bagir Alattas, saat itu banyak para habaib dan ulama mengajukan anaknya dan muridnya untuk bisa menjadi murid guru mulia, maka guru mulia mengangguk angguk sambil kebingungan menghadapi serbuan mereka, lalu guru mulia melihat saya dikejauhan, lalu beliau berkata pada almarhum hb umar maula khela : itu.. anak itu.. jangan lupa dicatat.., ia yg pakai peci hijau itu..!,

guru mulia kembali ke Yaman, sayapun langsung ditegur guru saya hb Nagib bin syekh abubakar, seraya berkata : wahai munzir, kau harus siap siap dan bersungguh sungguh, kau sudah diminta berangkat, dan kau tak akan berangkat sebelum siap..

dua bulan kemudian datanglah Almarhum Alhabib Umar maula khela ke pesantren, dan menanyakan saya, alm hb umar maulakhela berkata pada hb nagib : mana itu munzir anaknya hb Fuad almusawa?, dia harus berangkat minggu ini, saya ditugasi untuk memberangkatkannya, maka hb nagib berkata saya belum siap, namun alm hb umar maulakhela dg tegas menjawab : saya tidak mau tahu, namanya sudah tercantum untuk harus berangkat, ini pernintaan AL Habib Umar bin Hafidh, ia harus berangkat dlm dua minggu ini bersama rombongan pertama..

saya persiapkan pasport dll, namun ayah saya keberatan, ia berkata : kau sakit sakitan, kalau kau ke Mekkah ayah tenang, karena banyak teman disana, namun ke hadramaut itu ayah tak ada kenalan, disana negeri tandus, bagaimana kalau kau sakit?, siapa yg menjaminmu..?,

saya pun datang mengadu pd Almarhum Al Arif billah Alhabib Umar bin hud Alattas, beliau sudah sangat sepuh, dan beliau berkata : katakan pada ayahmu, saya yg menjaminmu, berangkatlah..

saya katakan pada ayah saya, maka ayah saya diam, namun hatinya tetap berat untuk mengizinkan saya berangkat, saat saya mesti berangkat ke bandara, ayah saya tak mau melihat wajah saya, beliau buang muka dan hanya memberikan tangannya tanpa mau melihat wajah saya, saya kecewa namun saya dg berat tetap melangkah ke mobil travel yg akan saya naiki, namun saat saya akan naik, terasa ingin berpaling ke belakang, saya lihat nun jauh disana ayah saya berdiri dipagar rumah dg tangis melihat keberangkatan saya..., beliau melambaikan tangan tanda ridho, rupanya bukan beliau tidak ridho, tapi karena saya sangat disayanginya dan dimanjakannya, beliau berat berpisah dg saya, saya berangkat dg airmata sedih..

saya sampai di tarim hadramaut yaman dikediaman guru mulia, beliau mengabsen nama kami, ketika sampai ke nama saya dan beliau memandang saya dan tersenyum indah,

tak lama kemudian terjadi perang yaman utara dan yaman selatan, kami di yaman selatan, pasokan makanan berkurang, makanan sulit, listrik mati, kamipun harus berjalan kaki kemana mana menempuh jalan 3-4km untuk taklim karena biasanya dg mobil mobil milik guru mulia namun dimasa perang pasokan bensin sangat minim

suatu hari saya dilirik oleh guru mulia dan berkata : Namamu Munzir.. (munzir = pemberi peringatan), saya mengangguk, lalu beliau berkata lagi : kau akan memberi peringatan pada jamaahmu kelak...!.

maka saya tercenung.., dan terngiang ngiang ucapan beliau : kau akan memberi peringatan pada jamaahmu kelak...?, saya akan punya jamaah?, saya miskin begini bahkan untuk mencuci bajupun tak punya uang untuk beli sabun cuci..

saya mau mencucikan baju teman saya dg upah agar saya kebagian sabun cucinya, malah saya dihardik : cucianmu tidak bersih...!, orang lain saja yg mencuci baju ini..

maka saya terpaksa mencuci dari air bekas mengalirnya bekas mereka mencuci, air sabun cuci yg mengalir itulah yg saya pakai mencuci baju saya

hari demi hari guru mulia makin sibuk, maka saya mulai berkhidmat pada beliau, dan lebih memilih membantu segala permasalahan santri, makanan mereka, minuman, tempat menginap dan segala masalah rumah tangga santri, saya tinggalkan pelajaran demi bakti pada guru mulia membantu beliau, dengan itu saya lebih sering jumpa beliau.[i]2 tahun di yaman ayah saya sakit, dan telepon, beliau berkata : kapan kau pulang wahai anakku..?, aku rindu..?
saya jawab : dua tahun lagi insya Allah ayah..
ayah menjawab dg sedih ditelepon.. duh.. masih lama sekali.., telepon ditutup, 3 hari kemudian ayah saya wafat..
saya menangis sedih, sungguh kalau saya tahu bahwa saat saya pamitan itu adalah terakhir kali jumpa dg beliau.. dan beliau buang muka saat saya mencium tangan beliau, namun beliau rupanya masih mengikuti saya, keluar dari kamar, keluar dari rumah, dan berdiri di pintu pagar halaman rumah sambil melambaikan tangan sambil mengalirkan airmata.., duhai,, kalau saya tahu itulah terakhir kali saya melihat beliau,., rahimahullah..
[/i]

tak lama saya kembali ke indonesia, tepatnya pada 1998, mulai dakwah sendiri di cipanas, namun kurang berkembang, maka say mulai dakwah di jakarta, saya tinggal dan menginap berpindah pindah dari rumah kerumah murid sekaligus teman saya, majelis malam selasa saat itu masih berpindah pindah dari rumah kerumah, mereka murid2 yg lebih tua dari saya, dan mereka kebanyakan dari kalangan awam, maka walau saya sudah duduk untuk mengajar, mereka belum datang, saya menanti, setibanya mereka yg cuma belasan saja, mereka berkata : nyantai dulu ya bib, ngerokok dulu ya, ngopi dulu ya, saya terpaksa menanti sampai mereka puas, baru mulai maulid dhiya'ullami.., jamaah makin banyak, mulai tak cukup dirumah rumah, maka pindah pindah dari musholla ke musholla,. jamaah makin banyak, maka tak cukup pula musholla, mulai berpindah pindah dari masjid ke masjid,

lalu saya membuka majelis dihari lainnya, dan malam selasa mulai ditetapkan di masjid almunawar, saat itu baru seperempat masjid saja, saya berkata : jamaah akan semakin banyak, nanti akan setengah masjid ini, lalu akan memenuhi masjid ini, lalu akan sampai keluar masjid insya Allah.. jamaah mengaminkan..

mulailah dibutuhkan kop surat, untuk undangan dlsb, maka majelis belum diberi nama, dan saya merasa majelis dan dakwah tak butuh nama, mereka sarankan majelis hb munzir saja, saya menolak, ya sudah, majelis rasulullah saw saja,

kini jamaah Majelis Rasulullah sudah jutaan, di Jabodetabek, jawa barat, banten, jawa tengah, jawa timur, bali, mataram, kalimantan, sulawesi, papua, singapura, malaysia, bahkan sampai ke Jepang, dan salah satunya kemarin hadir di majelis haul badr kita di monas, yaitu Profesor dari Jepang yg menjadi dosen disana, dia datang keindonesia dan mempelajari bidang sosial, namun kedatangannya juga karena sangat ingin jumpa dg saya, karena ia pengunjung setia web ini, khususnya yg versi english..

sungguh agung anugerah Allah swt pada orang yg mencintai Rasulullah saw, yg merindukan Rasulullah saw...

itulah awal mula hamba pendosa ini sampai majelis ini demikian besar, usia saya kini 38 tahun jika dg perhitungan hijriah, dan 37 th jika dg perhitungan masehi, saya lahir pd Jumat pagi 19 Muharram 1393 H, atau 23 februari 1973 M.

perjanjian Jumpa dg Rasul saw adalah sblm usia saya tepat 40 tahun, kini sudah 1431 H,

mungkin sblm sempurna 19 Muharram 1433 H saya sudah jumpa dg Rasul saw, namun apakah Allah swt akan menambah usia pendosa ini..?

http://www.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid&func=view&catid=9&id=25849#25849

Minggu, 14 November 2010

SESEORANG YANG AHLI SURGA

Imam Ahmad meriwayatkan dari Muhammad bin Qais bin Ubadah, dia berkata, “Aku sedang berada di masjid. Tiba-tiba datanglah seorang yang di wajahnya ada tanda kekusyukan. Dia shalat dua rakaat secara singkat. Orang-orang berkata, ‘Orang ini ahli surga.’ Setelah dia keluar, maka saya mengikutinya sampai di rumahnya, lalu aku ikut masuk kerumahnya. Kami bercakap-cakap, dan setelah akrab aku bertanya, ‘Ketika engkau masuk mesjid, orang-orang mengatakan bahwa engkau ahli surga.’ Dia menanggapi, ‘Mahasuci Allah. Tidak selayaknya seseorang mengatakan sesuatu yang tidak diketahuinya.
Saya akan bercerita kepadamu mengapa saya demikian. Sesungguhnya aku bermimpi seolah-olah aku berada di taman nan hijau.’” Ibnu Aun berkata: “Orang itu menceritakan kehijauan dan keluasan taman.’Di tengah-tengah taman ada tiang besi. Bagian bawahnya menancap ke bumi dan bagian atasnya menjulang ke langit. Pada bagian tengahnya ada tali. Tiba-tiba dikatakan kepadaku, ‘Naiklah!’ Maka aku menjawab, ‘Aku tidak bisa.’ Kemudian datanglah pelayan.’ ” Ibnu Aun berkata, “Pelayan itu seorang pemuda. Pelayan menyingsingkan bajuku dari belakang seraya berkata, ‘Naiklah!’ Maka akupun naik hingga berhasil memegang tali.

Dia berkata, ‘Peganglah tali itu.’ Maka aku terbangun dan tali itu benar-benar ada ditanganku. Kemudian aku menemui Rasulullah saw. dan menceritakan kejadian itu kepada beliau. Maka beliau bersabda, ‘Taman itu melambangkan taman Islam, tiang itu melambangkan tiang Islam, dan tali itu adalah tali yang kokoh. Kamu akan senantiasa memeluk Islam hingga mati.’” Hadist ini dikemukakan dalam shahihain. Orang itu adalah Abdullah bin Salam r.a.

Senin, 08 November 2010

DAKWAH ISLAM SEPERTI SUNAN KALI JAGA

SESEORANG BERSAMA ORANG YANG DI CINTAINYA

diriwayatkan di riwayat yg siggah seorang pemuda berkulit hitam dr negeri persia yang bernama SALMAN ALFARISI, ia ingin mencari nabi akhir zaman, lalu ia berkata kepada ayahnya " aku ingin mencari nabi akhir zaman. lalu ayahnya  melarangnya dan ia di pasung dan ia mencoba melepaskan diri dan akhirnya ia melarikan diri dari rumah .

beberapa ia hari ia berjalan ia bertemu seorang pendeta ( dizaman kaum bani israil) yang tau di mana nabi akhir zaman. kemudian pendeta itu berkata" kalau kau ingin mencari nabi akhir zaman kau harus berkhidmat ( belajar ) kepadaku dulu, setelah beberapa tahun ia berkhidmat kepada pendeta tersebut dan sampai akhir hayat pendeta tersebut , pendeta itu berkata sebelum wafat " aku telah membohongimu ,aku sendiri tidak tau dimana nabi akhir zaman dan aku tau siapa yg mengetahui nabi akhir zaman itu kau datang kepada pendeta itu dinegeri sebrang", lalu SALMAN ALFARISI pergi langsung menemui pendeta tersebut,kemudia SALMAN ALFARISI bertemu pendeta tersebut dan sama bicara seperti pendeta yg telah wafat itu ,pendeta itu berkata" kalau kau ingin mencari nabi akhir zaman kau harus berkhidmat ( belajar ) kepadaku dulu, setelah beberapa tahun ia berkhidmat kepada pendeta tersebut dan sampai akhir hayat pendeta tersebut , pendeta itu berkata sebelum wafat " aku telah membohongimu ,aku sendiri tidak tau dimana nabi akhir zaman dan aku tau siapa yg mengetahui nabi akhir zaman itu kau datang kepada pendeta itu dinegeri sebrang negeri ini", lalu SALMAN ALFARISI pergi langsung menemui pendeta tersebut dan pendeta itu berkata AKU TIDAK AKAN MEMBOHONGI SEPERTI PENDETA PENDETA YANG LAIN DAN KAU HARUS BERKHIDMAT KEPADAKU DULU SAMA SEPERTI PENDETA YANG LAIN,setelah beberapa tahun ia berkhidmat kepada pendeta tersebut dan sampai akhir hayat pendeta tersebut , pendeta itu berkata sebelum wafat KAU DAPAT BERTEMU NABI AKHIR ZAMAN DI KOTA YASRIB (KOTA MADINAH SEKARANG) PERGILAH KESAN BERSAMA KHALIFAH 2 DAGANG YANG AKAN LEWAT .

SALMAN ALFARISI menemui khalifah dagang dan berkata " wahai sudagar apakah aku boleh ikut kalian ke kota yasrib ?? dan salah satu khalifah berkata" boleh .apakah kau bawa uang ?? SALMAN ALFARISI menjawab: saya tdk ada uang saya jual didiriku ini ( DAHULU DI KATAKAN BUDAK BUKAN PELACUR,IA MENJUAL KERJA KERASNYA DAN KERINGATNYA) untuk sampai di kota yasrib . lalu meraka pergi ke kota yasrib , setelah sampai dikota yasrib  khalifah dagang itu menjual salman al farisi ke saudagar kurma dan salman alfarisi bertanya kepada saudagar kurma itu " wahai tuan ku dimanakah nabi akhir zaman itu? dan saudagar kurma menjawab "beliau ada dikota mekkah insya allah beliau akan hijrah ke sini" hati salman alfarisi pun seneng dan ia berkerja bertahun tahun menjaga pohon kurma dan merawat pohon kurma py tuannya tersebut,
lalu ia terdengar kabar bahwa nabi akhir zaman itu sdh berada di kota yasrib ia pun pergi lgsng dan tuannya pun memanggilnya" budak kau mau kemana pekerjaanmu belum usai?
lalu saat  rasulullah saw datang pun bayak yng memberikan zakat kurma tetapi rasulullah dan menerimannya dan menjawab "kurma ini untuk fuqoro dan masakin", dan waktu salman alfarisi ingin mendekati rasulullah saw , rasulullah saw tau perjalannya sampai ketempat ini dr malaikat jibril betapa ia (salman alfarisi ) ingin melihat raulullah saw
dan RASULULLAH SAW MERONGGAKAN PAKAIANNYA DAN MELIAHTKAN PUNDAKNYA KEPADA SALMAN ALFARISI LALU SALMAN ALFARISI MEMELUK BELIAU DAN MENCIUMI BELIAU DAN RINDU MENANGIS SAAT BERSAMA SAYIDINA MUHAMMAD SAW.

tiba tiba saudagar kurma itu menemui rasulullah saw" wahai rasulullah saw ia adalah budakku ia harus bekerja kepadaku. dan rasulullh saw menjawab: AKU BEBASKAN SALMAN ALFARISI DENGAN BAYAR 100 POHON KURMA DENGAN TANGANKU SENDIRI YANG MENANAMNYA ( INILAH AWAL MULA YANG DISEBUT  KURMA AJWA YANG DI TANAM SENDIRI OLEH SAYIDINA MUHAMMAD SAW DAN BERKHASIAT UNTUK PENGOBATAN DAN PENANGKAL SYIHIR DAN DIRIWAYATKAN YG SIGGAH "APABILA SESEORANG MEMAKAN KURMA AJWA 7 BUAH DI PAGI HARI MAKA IA AKAN TERHINDAR DARI MAKANAN SUBHAT DAN SYIHIR SYIHIR DAN DAPAT MENYEHATKAN BADANNYA" )

dan beberapa tahun salman alfarisi bersama rasulullah saw , rasulullah saw menpersaudarakan kaum asor dan muhajirin, lalu ada seorang sahabat  berkata" SALMAN ALFARISI INI BUKAN DARI KAUM ANSOR ATAU MUHAJIRIN IA DR PERSIA DAN DISANA ADALAH TEMPAT KAUM KAFIR , dan rasullah saw pun menjawab SALMAN ALFARISI ADALAH AHLUL BAITKU , BARANG SIAPA SAJA YANG MEMBENCI SALMAN ALFARISI MAKA IA MEMBENCIKU DAN BARANG SIAPA YANG MENCINTAI SALMAN ALFARISI MAKA IA MENCINTAIKU.

Kamis, 04 November 2010

seorang ulama yang senang memuji sayidina muhammad dengan syair/qosidah

Dalam riwayat yang tsiqah ( kuat ) bahwa pada beberapa waktu yang lalu Syaikh Farazdaq orang yang selalu memuji Rasul shallallahu 'alaihi wasallam . Ia terus menerus memuji Rasul , kalau kita sekarang pujian-pujian itu seperti qasidah , maka setiap tahun dia selalu datang ke maqam Rasul di Masjid Nabawy dan membaca syair-syair pujian kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan setelah itu pulang , setiap tahunnya seperti itu . Dan setelah beberapa tahun datanglah seseorang menegurnya dan mengundangnya makan malam ke rumahnya.
Di Negara-negara timur tengah merupakan hal yang biasa jika ada orang asing di kampung mereka kemudian di undang ke rumah mereka untuk makan bersama , itu adalah hal yang umum disana . Maka Farazdaq sampailah di suatu tempat di luar kota Madinah dan masuklah ia ke dalam sebuah rumah besar , kemudian ia dipegangi oleh beberapa pengawal orang yang mengundangnya , dan orang yang mengundang itu berkata : " aku benci jika engkau memuji Rasulu , sekarang akan aku gunting lidahmu agar kau tidak bisa lagi membaca syair untuk memuji Rasul " maka ia pun memaksanya dan mengeluarkan lidahnya dan menggunting lidah Farazdaq dan melepaskannya dan memberikan lidah itu kepada Farazdaq kemudian menyuruhnya pergi .
Maka Farazdaq pergi dan menangis menahan sakit bathin dan sakit zhahirnya , sakit zhahirnya bagaimana rasa sakit jika lidah digunting , dan sakit bathinnya karena ia tidak bisa lagi membaca syair untuk memuji Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam . Sebagaimana biasa maka ia pun pergi ke makam Rasulullah dan ia bersandar di hadrah as syarif di dalam masjid nabawy , dan ia berkata di dalam doanya : " Wahai Allah , kalau shahibul maqam ini ( Rasulullah ) memang benci dengan perbuatanku ini maka biarkan aku agar tidak lagi memujinya , tetapi jika Engkau meridhai dan shahibul maqam ini ( Rasulullah ) senang jika aku terus memujinya dengan syair maka sembuhkanlah aku " , maka ia pun dalam tangisnya tertidur dan didalam tidurnya ia bermimpi Rasulullah shallallahu 'alihi wasallam berhadapan dengannya dan berkata : " mana lidahmu yang digunting oleh orang itu , ? kemudian diambil oleh Rasul dan beliau berkata : " buka mulutmu " dan dikembalikan ke mulutnya dan Rasul berkata : " aku gembira dengan perbuatanmu , maka teruskanlah dakwahmu dan syairmu " , maka ia terbangun dan ia dapati lidahnya telah kembali pada posisinya .
Kemudian di tahun berikutnya syaikh Farazdaq kembali lagi ke maqam Rasul dan memujinya sebagaimana biasa ia lakukan tiap tahun , dan ada lagi orang yang mengundang untuk makan malam di rumahnya dan ia pun menerima undangan itu dan ia pun dibawa ke rumahnya , ketika dilihat rumah itu adalah rumah yang tahun lalu pernah ia datangi , maka syaikh Farazdaq tidak mau masuk , maka orang itu berkata : " aku ingin kau masuk , kau jangan risau aku tau kau adalah orang yang baik dan kau lihat aku adalah orang yang jujur " , maka Syaikh Farazdaq masuk dan dilihat di dalam rumah itu ada sebuah penjara dari besi dan di dalamnya ada seekor kera (monyet) besar dan kera itu terus memandangi dan mengamuk melihat syaikh Farazdaq , maka berkatalah orang yang mengundang syaikh Farazdaq : " Wahai syaikh taukah engkau siapa yang di dalam kerangka besi itu " ? maka Farazdaq menjawab : " itu kera " , maka lelaki itu berkata : " itu ayahku yang dulu setahun yang lalu menggunting lidahmu , setelah ia melakukan itu maka Allah merubahnya menjadi seekor kera , wahai syaikh tolong doakan ayahku itu supaya diampuni Allah dan diwafatkan , kasian karena dia telah berubah menjadi kera " , Maka Syaikh Farazdaq menangis dan mendoakannya dan wafatlah seekor kera itu .

Rabu, 03 November 2010

kisah seseorang yang mengamalkan sunnah SAYIDINA MUHAMMAD SAW dan hasilnya SUBAHANAULOH ( BACA DAN PRAKTEKKAN )

Ketika aku(abdulloh) wafat dan berpindah dari kehidupan dunia ini, sungguh aku tidak merasakan kematian sama sekali, orang-orang memandikanku, mengkafaniku, dan membawaku ke dalam kubur, tetapi aku mengira diriku dalam mimpi, sehingga datang 2 malaikat ke dalam kuburku, dan berkata kepadaku : "duduklah wahai Abdullah", dan ketika aku duduk di kuburku aku merasa bahwa diriku baru bangun dari tidur, dan dahulu ketika aku masih hidup di dunia aku selalu menjaga 2 sunnah nabi yaitu ketika akan tidur dan ketika bangun tidur, yang pertama adalah sunnah siwak, ketika aku bangun tidur aku selalu mengambil siwak dan bersiwak dengannya, dan yang kedua adalah ketika aku bangun tidur aku selalu membaca doa:

الحمدلله الذي أحيانا بعدما أماتنا وإليه النشور
" Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami kembali, dan kepada-Nya lah kami akan kembali".

Adapun balasan dari sunnah yang pertama aku tidak merasakan sakitnya kematian bahkan aku mengira bahwa aku sedang dalam mimpi, sehingga malaikat berkata kepadaku: "duduklah wahai Abdullah" mereka ingin menanyakan aku di dalam kubur, dan ketika aku bangun dari kuburku aku mengira bahwa aku bangun dari tidur, dan aku mulai mencari siwak dan aku mengulang-ulang doa bangun tidur, dan ketika itu aku memanggil anakku dan aku berkata: "wahai fulan, dimana siwakku, siapa yang yang telah mengambil siwak?", maka malaikat yang berada di hadapanku berkata: "Wahai Abdullah, siwak apa yang engkau cari dan siapa yang orang yang engkau panggil itu?, apakah engkau mengira bahwa engkau sedang tidur di tempat tidurmu?, engkau sekarang adalah mayyit di dalam kuburmu, dan kami adalah malaikat yang akan bertanya kepadamu", maka aku menjadi risau dan aku sadar bahwa aku telah berada di alam kubur, dan aku pun mengulang-ulang doa bangun tidur, maka malaikat itu berkata: "engkau adalah hamba yang shalih, engkau telah dikuatkan dengan ucapan yang kuat, maka tiada lagi pertanyaan untukmu di kubur dan di hari kiamat, maka tidurlah seperti tidurnya pengantin sampai tiba hari kiamat".

SUMBER : hamba pendosa

Selasa, 02 November 2010

TAUSYIAH ALMUSNID ALHAFIDZ ALHABIB UMAR BIN SALIM BIN HAFIDZ DI MALAYSIA TGL 16 OKTOBER 2010 TENTANG AL IMAM ALHADDAD

satu kisah di mana seorang syaikh daripada keluarga BaFadhal yang kesedihan kerana tidak berkesempatan untuk menziarahi makam Junjungan Nabi SAW di Madinah al-Munawwarah telah bermimpikan Junjungan Nabi SAW dan dalam mimpi tersebut Junjunga...n Mulia telah menggembirakan beliau dengan menyatakan bahawa sesiapa yang menziarahi makam anakanda baginda Imam al-Haddad di Tarim nescaya akan dikabulkan 70 hajatnya. Kisah yang serupa juga ese dengar daripada yang dimuliakan Ustaz Sayyid Muhammad bin Sayyid 'Abdul Rahman al-Qadri hafizahUllah. Ya inikan sekadar cerita mimpi, oleh itu usahlah mempertikaikannya sampai memutuskan ukhuwwah, sesiapa yang percaya ya silakan, sesiapa yang rasa tak nak percaya, ya terpulang. Ianya termasuk perkara mumkin, apatah lagi bila terdapat warid hadits-hadits sebagaimana tersebut terdahulu yang menyatakan bahawa mimpi orang mukmin itu adalah 1/46 daripada nubuwwah atau 1/70 daripadanya. Dan ada juga riwayat yang menyatakan bahawa sesiapa yang bermimpikan Junjungan Nabi SAW, maka benarlah yang dimimpikannya itu adalah baginda SAW.

Bagi yang mempercayainya akan kisah mimpi tersebut, kerana ianya dikhabarkan oleh ulama yang kepercayaan (yang tak percaya kepada ulama, tok sahlah nak halang sesiapa yang percaya), ulama yang tahu bahawa berdusta tentang mimpi adalah salah satu dusta yang paling buruk sebagaimana disabdakan oleh Junjungan Nabi SAW dalam sebuah hadits yang diriwayat oleh Imam al-Bukhari, maka mereka-mereka ini janganlah berlebih-lebihan pula berpegang dengan mimpi tersebut sehingga ianya dijadikan seolah-olah hukum yang qath`ie. Mimpi itu hanyalah sebagai tanda alamat dan bukannya sebagai ketetapan hukum. Dan janganlah pula dita'birkan mimpi Syaikh BaFadhal tersebut sebagai ketetapan bahawa menziarahi makam Imam al-Haddad itu lebih afdhal atau menyamai menziarahi makam Junjungan Nabi SAW. Sewajarnya mimpi tersebut dita'birkan bahawa jika saja menziarahi makam Imam al-Haddad menjadi penyebab dikabulkan 70 hajat, maka pasti menziarahi Junjungan Nabi SAW di Madinah al-Munawwarah berlipat kali ganda lagi fadhilat dan kelebihannya. Pasti apa yang akan dianugerahkan kepada para penziarah makam nenda Imam al-Haddad yang teragung, Junjungan Nabi SAW, yang bersemayam di Kota Madinah al-Munawwarah, melebihi apa yang diberikan kepada para penziarah Imam al-Haddad di Tarim. Sholawat dan salam ke atas Junjungan sekalian 'alam, para ahli keluarga baginda dan para sahabat sekalian. Keredhaan yang khusus moga dilimpahkan ke atas Shohibul Haul, Syaikhul Islam, al-Imam, al-Quthub, al-Ghauts, al-Habib 'Abdullah bin 'Alawi bin Muhammad al-Haddad. Dengan keberkatan mereka moga kita juga mendapat redha Ilahi Rabbi.

TAUSYIAH ALMUSNID ALHAFIDZ ALHABIB UMAR BIN SALIM BIN HAFIDZ DI MALAYSIA TGL 16 OKTOBER 2010  TENTANG AL IMAM ALHADDAD


sumber : kiriman saudaraku di malaysia

seorang badui arab berziarah ke magam sayidina muhammad saw dan subahanuloh doanya dikabulkan

Diriwayatkan oleh ibnu katshir :
 imam kurtubi  tengah duduk di samping kubur nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu Ada  Seorang Arab badui pergi berhaji dan ketika sampai di pintu masjid rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dia menderumkan tunggangannya dan mengikatnya. Kemudian, dia pun masuk ke dalam masjid dan mendatangi kubur nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berdiri di hadapan wajah rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dia berkata, “Assalamu ‘alaika, wahai rasulullah. Saya datang kepadamu dengan membawa setumpuk dosa sembari meminta syafa’at kepada Rabb-mu dengan perantaraan dirimu, karena Dia berfirman dalam kitab-Nya (yang artinya), “Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasul pun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang” (An Nisaa: 64). Dan sungguh saya telah datang kepadamu dengan setumpuk dosa dan kesalahan, meminta syafa’at kepada Rabb-mu dengan perantaraan dirimu agar dia mengampuni dosaku dan agar dirimu (wahai rasulullah) memintakan syafa’at bagiku.apabila allah swt mengampuniku maka kau senang dan syetanpun sedih dan apabila allah swt tidak mengampuniku maka kau sedih melihat umatnya disiksa dan syetanpun senang
Kemudian, orang itu pun pergi ke kerumunan manusia sembari berdendang,
 Wahai pribadi terbaik yang jasadnya disemayamkan di permukaan bumi ini
Sehingga semerbaklah tanah dan bukit karena jasadmu
Jiwaku sebagai penebus bagi tanah tempat bersemayammu
Yang disanalah terdapat kesucian, kemurahan, dan kemuliaan

Badui itu pun pergi dan kantuk pun menyerang ima kurtubi. Di dalam mimpi, imam kurtubi bertemu nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau berkata, “Wahai ‘Utbi, kejarlah Badui tadi dan berilah kabar gembira kepadanya bahwa Allah telah mengampuninya.”

sumber catatan : pendosa

Senin, 01 November 2010

Tahnik dan Tabarruk

Dari Asma’ binti Abu Bakr (semoga Allah meridhai keduanya) bahwa dirinya ketika sedang mengandung Abdullah bin Zubair di Makkah mengatakan, “Aku keluar dan aku sempurna hamil 9 bulan, lalu aku datang ke Madinah, aku turun di Quba’ dan aku melahirkan di sana, lalu aku pun mendatangi Rasulullah Shallalloohu ‘alayhi wasallam, maka beliau SAW menaruh Abdullah bin Zubair di dalam kamarnya, lalu beliau SAW meminta kurma lalu mengunyahnya, kemudian beliau SAW memasukkan kurma yang sudah lumat itu ke dalam mulut Abdullah bin Zubair. Dan itu adalah makanan yang pertama kali masuk ke mulutnya melalui Rasulullah SAW, lalu beliau SAW pun mendo’akannya dan mendoakan keberkahan kepadanya.” [HR. Bukhori]
Dari Abu Musa Al-Asy’ariy, “Anakku lahir, lalu aku membawa dan mendatangi Rasulullah SAW, lalu beliau SAW memberinya nama Ibrahim dan kemudian mentahniknya dengan kurma.” [HR. Muslim]
Dalam riwayat Imam Bukhari ada tambahan: “maka beliau SAW mendoakan kebaikan dan mendoakan keberkahan baginya, lalu menyerahkan kembali kepadaku.”
Tahnik adalah memberi bayi makan sekerat kurma atau madu, setelah dikunyah lembut sambil didoakan oleh ulama lalu diambil sedikit saja, sekecil biji kwaci, dimasukkan kemulutnya dan ditelankan.
Menurut ilmu kedokteran, bayi yang baru lahir itu sangat membutuhkan zat gula. Dan zat gula yang terkandung dalam madu atau kurma merupakan zat gula yang mudah dicerna dan dapat langsung digunakan tubuh.
Tahnik, selain memenuhi kebutuhan karbohidrat bayi yang baru lahir, juga merupakan tabarruk. Bayangkan, air liur nabi yang penuh keberkahan itu bercampur dengan kurma dan masuk ke bayi. Air liur baginda Rasul masuk ke dalam darahnya, dagingnya dan keberkahannya meresap ke jiwanya. Maka keberkahan telah menyatu dengannya zhahir dan bathin.
Walau Nabi telah wafat, namun kita jangan berkecil hati, karena keberkahan Nabi itu berasal dari Allah dan terus berjalan dari satu jiwa ke jiwa lainnya, dari satu raga ke raga lainnya. Para shahabat telah banyak yang mengambil keberkahan dari liur Nabi, keringat Nabi, sentuhan Nabi, air wudhu Nabi, memandang Nabi, mendengarkan suara Nabi, dsb. Maka keberkahan nabi yang ada pada para shahabat ini tak hilang bersamaan dengan keluarnya keringat atau kotoran mereka. Keberkahan itu tetap ada pada mereka dan tertumpah kepada tabi’in, kemudian tabi’it tabi’in, kemudian para ulama yang mengikuti mereka hingga akhir zaman. Maka tahnik, sebagai sunnah Nabi, dapat terus dijalankan hingga kini dengan membaaw bati kepada para pewaris Nabi, para ulama.
Barangsiapa mengatakan bahwa tabarruk telah selesai dengan wafatnya Nabi, maka itu sungguh keliru, karena dia berfikir bahwa keberkahan itu bersumber dari Nabi Muhammad dan hilang dengan wafatnya sang Nabi. Sesungguhnya, keberkahan itu dari Allah dan dapat ditumpahkan dari Nabi ke shahabat, dari shahabat ke tabi’in, dst.
Barangsiapa berkata bahwa tahnik hanyalah sunnah berupa memberikan bayi madu atau kurma tanpa harus ke ulama, maka itu keliru. Jika benar hanya masalah itu, lalu mengapa para shahabat tidak melakukannya sendiri? Tak lain, walau para shahabat itu penuh keberkahan, tetapi mereka ingin yang lebih berkah, yaitu Nabi Muhammad SAW. Jadi, tahnik bukan sekedar zat gizi, tetapi juga keberkahan. Wallahu a’lam.

anak kecil yang mencintai sayidina muhammad, magam tiap hari bergerak mendekati magam sayidina muhammad saw

pada zaman al imam Al-Hafiz Wajihuddin Abdul Rahman bin Ali bin Muhammad al-Syaibani al-Yamani al-Zabidi al-Syafie ( pengarang maulid dibai), dikala waktu sang imam ingin ziarah ke magam rasulullah saw dari kota yaman ke kota madinah bersama para sahabatnya dan jammahnya ada seorang anak kecil yang ingin sekali melihat magam rasulullah saw,alimam menanyakan kepada salah satu sahabatnya."ini anak siapa? apa yang ingin ia lakukan?, dan salah satu sahabatnya mengatakan " ia ingin ikut perjalanan kita ya imam, lalu alimam itu menjawab, tidak boleh karena perjalannan ini sangat jauh dari kota yaman sampai madinah menepuh jarak 4 sampai 1 minggu perjalanan itu pun naik kuda .
lalu anak itu pergi karean tidak diizinkan oleh al imam Al-Hafiz Wajihuddin Abdul Rahman bin Ali bin Muhammad al-Syaibani al-Yamani al-Zabidi al-Syafie,tapi waktu dalam perjalanan menuju kota madinah anak itu diam diam ikut dan mengumpat di bawah kereta kuda sang imam tersebut,ia hanya bergelantungan antara roda roda kereta kuda tersebut, dalam perjalanan ia tidak makam dan minum selama 1 minggu perjalanan karena sangat ingin sekali melihat magam rasulullah saw dan sangat mencinta rasulullah saw

dan setelah satu minggu rombongan tersebut sampi di kota madinah . tiba tiba ada seorang sahabat yangberteriak "yaallah ini anak kecil yang kemarin dilarang olehku untuk ikut bersama kita tetapi ia punikut bersama kita ana tidak melihat anak kecil ini selama perjalanan.kemudian anak kecil itupun langsung berlari dan mengambil debu meyirami debu kewajahnya sampai tidak bisa bernapas dan meninggal di kota madinah ia pun belum sempat berziarah magam sayidina muhammad saw karena sangat bergembira sudah sampai kota sang nabi, lalu al imam Al-Hafiz Wajihuddin Abdul Rahman bin Ali bin Muhammad al-Syaibani al-Yamani al-Zabidi al-Syafie pun menangis melihat anak kecil ini yang sangat mencintai rasulullah saw.

lalu di sepakati oleh rombongan dan iman untuk menguburkan anak itu di kota madinah, lalu berbeberapa hari al imam Al-Hafiz Wajihuddin Abdul Rahman bin Ali bin Muhammad al-Syaibani al-Yamani al-Zabidi al-Syafie di kota madianh dan sempatt menziarahi magam anak kecil tersebut ia melihat magam tersebut bergeser mendekati magam sayidina muhammad saw .SAMPAI SEKARANG MAGAM TERSEBUT MASIH ADA DAN MAGAM TERSEBUT ADA DI SEBERANG MASJID NABAWI.

al imam Al-Hafiz Wajihuddin Abdul Rahman bin Ali bin Muhammad al-Syaibani al-Yamani al-Zabidi al-Syafie pun menagis diadalam rumahnya aku ini adalah seorang imam tapi aku malu melihat kecintaan seorang anak yang sangat mencinta rasulullah saw. dan sang imam pun menulis riwayat perjalanan anak kecil tersebut di maulidnya.